FSOG SMAN 1 Amuntai Forum Silaturrahmi Orang Tua dan Guru Kelas X
Amuntai,
15 November 2025,
SMAN 1 Amuntai kembali melaksanakan Forum
Silaturrahmi Orang Tua dan Guru (FSOG) bagi seluruh orang tua
dan siswa kelas X.
Kegiatan yang bertempat di Aula SMAN 1
Amuntai ini menjadi ajang penting untuk memperkuat komunikasi,
menyamakan persepsi, serta membangun sinergi antara orang tua dan sekolah dalam
mendidik peserta didik.
Kegiatan FSOG dihadiri oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Amuntai, Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wali Kelas X, Guru BK, serta seluruh orang
tua siswa kelas X.

Acara dimulai dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Suasana
berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan.
1. Sambutan Kepala Sekolah Bapak Sukiman,
S.Pd., MM
Dalam sambutannya, beliau
menyampaikan terima kasih atas kehadiran para orang tua serta kepercayaan yang
diberikan kepada SMAN 1 Amuntai.
“Saya berdiri di sini bukan
hanya sebagai kepala sekolah, tetapi juga sebagai orang tua murid, karena anak
saya sendiri ada di kelas X-3. Mari kita bersama-sama mendampingi anak-anak
kita selama tiga tahun hingga mereka lulus,” ujar beliau.
Beliau menekankan pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak,
meskipun hanya 10 menit setiap hari. Hal sederhana ini sangat diperlukan agar
anak merasa diperhatikan dan memiliki tempat bercerita.
Beliau juga menyampaikan
informasi terkait pendataan siswa berprestasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Kalsel, termasuk peluang fasilitasi bagi siswa yang mengikuti berbagai ajang
olahraga dan kegiatan di luar sekolah.
“Jika anak bapak ibu ingin
mengembangkan minat dan bakat di luar sekolah, kami akan memberikan dispensasi.
Yang terpenting, mereka tetap mengikuti pembelajaran secara daring.”
2. Sambutan Wakasek Kurikulum Bapak Poliyani, S.Pd., MM
Dengan bahasa yang inspiratif,
beliau menyampaikan pentingnya kolaborasi orang tua dan sekolah.
“Air jernih mengalir ke
banyak tempat. Begitu pula dukungan orang tua, sangat berharga dalam membantu
anak meraih cita-cita,” tuturnya.
Beliau menjelaskan bahwa SMAN 1
Amuntai termasuk salah satu SMA
terfavorit di Kalimantan Selatan, dengan banyak alumni
yang menjadi pejabat, dosen hingga tokoh masyarakat.
Selanjutnya, beliau
memperkenalkan wali kelas dan guru BK
untuk kelas X:
·
X-1:
Ibu Fahriah, S.Pd
·
X-2:
Ibu Ani Rubiati, S.Pd
·
X-3:
Ibu Titik Puji Wiji Astuti, S.Pd
·
X-4:
Ibu Nor Fikriah, S.Pd
·
X-5:
Ibu Norliani, S.Pd
·
Guru BK
X-1 s.d. X-5: Ibu Mutia Permata Sari, S.Pd
Beliau juga menjelaskan beberapa
perubahan jam belajar, termasuk kegiatan keagamaan, pelaksanaan dhuha, serta
jadwal pulang terbaru:
·
Senin - Kamis:
16.30
·
Jumat:
11.30
3. Penyampaian Tertib Sekolah Wakasek
Kesiswaan Ibu Rahmawati, M.Pd
Beliau menjelaskan aturan
kedisiplinan dan kerapian, antara lain:
· Seragam:
o Senin & Rabu: Putih–abu-abu
o Selasa & Kamis: Batik–abu-abu
o Jumat: Seragam Pramuka
· Kerudung
wajib berlabel SMA
· Sepatu
dominan hitam
· Tidak
mengenakan perhiasan berlebihan
· Make-up
sederhana sesuai usia
· Datang
pukul 07.30 dan pulang
sesuai jadwal yang ditetapkan
·
Siswa datang terlambat tidak diperkenankan masuk
kecuali dengan alasan jelas dari orang tua
Beliau juga mengingatkan
pentingnya keterlibatan orang tua dalam menjaga kedisiplinan anak, terutama
terkait make-up, pergaulan, dan penggunaan gadget.

4. Sesi Dialog Orang Tua dan Sekolah
Pada sesi diskusi, beberapa
orang tua menyampaikan masukan terkait perkembangan dan kebiasaan siswa selama berada
di sekolah. Suasana dialog berlangsung terbuka dan penuh kehangatan,
mencerminkan komitmen bersama antara sekolah dan orang tua dalam mendidik
peserta didik.
a.
Pengawasan Penggunaan HP di Sekolah
Sejumlah orang tua menyampaikan
kekhawatiran terkait penyalahgunaan HP oleh sebagian siswa selama jam sekolah.
Mereka berharap adanya pengawasan lebih ketat agar siswa tidak terdistraksi
oleh penggunaan gawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah menyampaikan:
HP memang memiliki fungsi penting sebagai alat pembelajaran digital, terutama
ketika guru membutuhkan akses materi atau pencarian informasi secara cepat.
Namun, beliau juga mengakui bahwa HP dapat membawa risiko apabila digunakan
secara tidak tepat. Oleh karena itu, pihak sekolah akan memperketat pengawasan
dan bekerja sama dengan seluruh Wakasek serta guru untuk memastikan HP
digunakan secara bijak dan sesuai aturan.
b. Penggunaan Make-up Berlebihan oleh Siswa
Orang tua juga menyoroti fenomena penggunaan make-up berlebihan oleh beberapa siswa, khususnya putri. Mereka berharap sekolah dapat menertibkan dan memastikan bahwa siswa tampil sesuai usia dan ketentuan tata tertib sekolah.
Wakasek Kesiswaan Bu Hj. Rahmawati,M.Pd menjawab:
Pihak sekolah berterima kasih atas perhatian orang tua terkait hal tersebut. Sekolah akan meningkatkan pengawasan, termasuk melakukan pemeriksaan make-up secara berkala. Beliau juga mengingatkan bahwa siswa diperbolehkan menggunakan make-up ringan seperti bedak atau lip balm, namun tetap dalam batas wajar dan tidak berlebihan.
c. Persiapan TKA untuk Siswa Kelas X
Salah satu perwakilan orang tua mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana pembinaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) mulai dilakukan sejak dini, agar siswa dapat mencapai hasil maksimal ketika masuk ke jenjang kelas XII.
Menanggapi hal tersebut, Wakasek Kesiswaan Bapak Poliyani, S.Pd.,MM menyampaikan:
Selama ini sekolah sudah mulai melakukan pembinaan TKA secara bertahap. Pihak sekolah juga telah menyiapkan berbagai bentuk latihan, termasuk format soal-soal TKA dan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Beliau menambahkan bahwa pembelajaran harian sebenarnya sudah diarahkan pada dua komponen utama, yaitu literasi dan numerasi, yang menjadi dasar evaluasi baik pada ANBK maupun TKA. Banyak soal di kedua tes tersebut berbentuk narasi panjang, sehingga kemampuan membaca, memahami konteks, serta menafsirkan informasi menjadi sangat penting.
Oleh karena itu, sekolah terus melatih siswa agar terbiasa membaca dan memahami bacaan secara mendalam. Ini berbeda dengan model evaluasi dulu yang lebih ringkas dan minim narasi. Pembiasaan literasi inilah yang diharapkan dapat membantu siswa menghadapi TKA dengan lebih siap dan percaya diri.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Bapak Rusmawardi, S.Pd., MM
dan dilanjutkan dengan sesi foto
bersama.
Sebelum acara berakhir, MC menutup dengan pantun
penuh kehangatan:
“Buah kanas buah kasturi, dicampur gula dengan
kuali. Ulun Aulia pamit undur diri, mohon maaf sebesar-besarnya jika ada salah
dalam penyajian acara ini.”
Kegiatan FSOG bukan hanya sekadar pertemuan,
melainkan wujud komitmen SMAN 1 Amuntai untuk membangun komunikasi yang kuat
antara sekolah dan orang tua.
Dengan kerja sama yang baik, diharapkan seluruh
siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter,
berprestasi, dan berakhlak mulia. (smansa/Rini
Hartati)
