
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M di SMAN 1 Amuntai
Amuntai,
19 September 2025. SMAN 1 Amuntai menggelar kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M
yang berlangsung di Musholla
Subulussalam SMAN 1 Amuntai. Acara ini dihadiri oleh Kepala
Sekolah, seluruh dewan guru, staf, serta para peserta didik. Peringatan Maulid
tahun ini menghadirkan penceramah Bapak
K.H. Samsul Arifin, S.Ag., M.Fil.I.
Acara dimulai pembacaan Maulid Diba’ sebagai bentuk ungkapan
rasa cinta dan syukur atas kelahiran Rasulullah SAW. Dilanjutkan dengan
pembacaan ayat suci Al-Qur’an
oleh Norhafizah yang
melantunkan surah Al-Ahzab ayat 21, kemudian diterjemahkan oleh Salsabila. Dalam sambutan kepala
SMAN 1 Amuntai, Bapak Sukiman, S.Pd.,
MM, menyampaikan rasa syukur serta terima kasih kepada
penceramah dan seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Beliau
mengingatkan bahwa perjalanan hidup Rasulullah sejak kecil penuh dengan ujian,
namun justru itulah yang membentuk pribadi beliau sebagai nabi dan rasul yang
agung. “Kita belajar dari Rasulullah untuk tidak mudah putus asa, tetap
berjuang demi masa depan, serta senantiasa bersyukur,” ungkap beliau.
Setelah sambutan dari Kepala Sekolah SMAN 1 Amuntai
acara dilanjutkan dengan ceramah, K.H.
Samsul Arifin , S.Ag.,
M.Fil.I. Beliau menyampaikan bahwa kelahiran Rasulullah
adalah peristiwa yang sangat istimewa. Beliau menegaskan, tidak ada seorang pun
yang mengenal Rasulullah lebih dalam selain Allah SWT. Kehadiran Nabi Muhammad
SAW juga menjadi jaminan turunnya rahmat dan terhindarnya umat dari bala dan
azab.
Beliau menekankan pentingnya menjadikan
Rasulullah sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari, dengan meneladani
akhlak beliau. “Allah tidak menilai harta kita, melainkan hati kita. Sumber
kebenaran itu dari Allah dan Rasul-Nya. Apa pun yang kita kerjakan, semua ada
pertanggungjawabannya,” jelas beliau.
Selain itu, K.H. Samsul Arifin , S.Ag., M.Fil.I. mengingatkan
pentingnya ketaatan beribadah,
berbakti kepada orang tua, serta menjaga semangat untuk menjadi pribadi yang
lebih baik. Cinta kepada Rasulullah harus diwujudkan
dengan bukti nyata, salah satunya dengan mengamalkan sunnah-sunnah beliau.
Acara semakin hidup dengan adanya sesi tanya
jawab dari para siswa.
·
Ansari
(kelas XI) bertanya tentang seseorang yang cinta pada
kekasihnya hingga melupakan kewajiban kepada Allah. Beliau menjawab bahwa cinta
yang melupakan Allah bukan cinta yang benar, bahkan bisa menjerumuskan ke
perbuatan zina.
·
Pertanyaan lain mengenai bagaimana seseorang
yang sangat cinta kepada Allah namun melupakan kewajiban dunia, beliau
menjelaskan bahwa Islam mengajarkan keseimbangan: bahagia di dunia dan bahagia
di akhirat.
·
Pertanyaan terakhir mengenai cara menumbuhkan
cinta kepada Allah, beliau menegaskan bahwa rasa syukur atas nikmat Allah
adalah kunci utama.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama, memohon agar
seluruh keluarga besar SMAN 1 Amuntai senantiasa diberikan keberkahan,
kesehatan, dan kekuatan dalam meneladani akhlak Rasulullah SAW.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta
didik dan warga sekolah semakin menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW
serta mengamalkan nilai-nilai keteladanan beliau dalam kehidupan sehari-hari.
(smansa/Rini)