Sosialisasi Bahaya Paham Radikalisme dan Penyalahgunaan Narkoba di SMAN 1 Amuntai dari BNN dan Kesbangpol
Amuntai, 27 November 2025. SMAN 1 Amuntai kembali
menggelar kegiatan edukatif bagi peserta didik melalui Sosialisasi Bahaya Paham
Radikalisme dan Penyalahgunaan Narkoba. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan
siswa kelas X, XI, dan XII, serta dihadiri guru, staf sekolah, serta para
narasumber dari BNN dan Polres Hulu Sungai Utara.
Acara dipandu oleh Ibu Fidya Nur Rezkya, dan dibuka
dengan sambutan dari Wakasek Kurikulum, Ibu Rahmawati, M.Pd. Dalam sambutannya,
beliau menekankan pentingnya pemahaman generasi muda terkait bahaya radikalisme
dan narkoba. Beliau juga membawakan sebuah pantun yang mengajak seluruh peserta
untuk menjaga persaudaraan demi kehidupan yang damai dan harmonis.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ibu Dr. Nor
Hatmiati, M.Pd dari Kesbangpol. Beliau mengingatkan bahwa kasus radikalisme
dapat terjadi di lingkungan sekolah manapun jika tidak diwaspadai. Selain itu,
beliau menekankan bahwa banyak kasus penyalahgunaan narkoba berawal dari
coba-coba dan ajakan teman sebaya. Beliau mendorong siswa untuk lebih
berhati-hati dalam pergaulan dan bijak dalam mengambil keputusan.
Acara sosialisasi pun secara resmi dibuka.
Narasumber pertama, Bapak Arief Rahman Hidayat, SKM
dari BNN, memberikan paparan mengenai:
Bahaya
dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
- Pengertian Narkoba: narkotika, psikotropika,
dan bahan adiktif.
- Jenis-jenis yang sering disalahgunakan: ganja,
kokain, putaw, sabu, ekstasi, hingga inhalans.
- Dampak penggunaan: halusinasi, penurunan
kesadaran, ketergantungan, hingga kerusakan organ tubuh.
- Tanda-tanda pengguna: jalan sempoyongan,
sering mengurung diri, emosi tidak stabil, hingga kondisi fisik menurun.
Beliau juga menjelaskan bahwa titik rawan peredaran
narkoba di daerah HSU biasa ditemukan di tempat hiburan malam, area nongkrong,
hingga fasilitas umum tertentu.
Sebagai pencegahan, sekolah dan orang tua perlu
menerapkan pola komunikasi yang baik, membiasakan kegiatan positif, serta
membangun lingkungan yang aman dari bullying dan pengaruh buruk.
Paparan kedua disampaikan oleh Bapak Sutargo, SH.,
M.M dari Polres HSU. Beliau menjelaskan sistem peredaran narkoba yang melibatkan
bandar, pengedar, hingga agen yang menyasar remaja dengan berbagai latar
belakang seperti lemahnya iman, kondisi ekonomi sulit, broken home, dan
lingkungan yang kurang sehat.
Beliau juga memaparkan gejala dini penyalahguna
narkoba baik dari sisi fisik maupun perilaku, seperti:
- Pola tidur berubah
- Emosi tidak stabil
- Penurunan prestasi belajar
- Kebiasaan bohong
- Sikap membangkang
Untuk mencegah keterlibatan remaja, beliau berpesan
agar siswa menjaga ketahanan diri, mengembangkan potensi, mengelola emosi,
serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Sesi Tanya Jawab :
Kegiatan berlangsung interaktif melalui sesi tanya
jawab antara siswa dan narasumber. Beberapa poin penting yang muncul, antara
lain:
- Cara menasihati orang yang kecanduan narkoba
→ Nasihati dengan cara baik, tidak menghakimi, dukung secara emosional, dan arahkan untuk mendapatkan bantuan profesional atau rehabilitasi. - Bagaimana pencegahan narkoba di masyarakat?
→ Melalui edukasi, pengawasan lingkungan, melibatkan tokoh masyarakat, menyediakan kegiatan positif untuk remaja, dan bekerja sama dengan aparat keamanan. - Jenis narkoba yang sering disalahgunakan di
Kabupaten HSU
→ Sabu-sabu, ekstasi, serta beberapa jenis pil penenang tanpa merek yang kandungannya sering diperiksa Balai POM. Sepanjang Januari–November 2025, tercatat 55 perkara dengan 70 tersangka.
Acara ditutup dengan pesan dari Ibu Dr. Nor
Hatmiati, M.Pd, yang memberikan apresiasi kepada para siswa karena tetap
bersemangat mengikuti kegiatan hingga selesai. Beliau mengingatkan bahwa masa
depan bangsa berada di tangan generasi muda, sehingga penting untuk menjauhi
narkoba, menjauhi paham radikalisme, serta terus belajar dengan
sungguh-sungguh.
Kegiatan sosialiasi ini diakhiri dengan pantun dari
Pembawa Acara, Ibu Fidya Nur Rezkya, sebagai pengingat bahwa masa depan cerah
hanya dapat diraih dengan hidup sehat dan bebas dari narkoba. (smansa/Rini
Hartati)
